23 Oktober 2008

Berpikir Ilmiah

Berpikir Ilmiah

Oleh: Randy R. Wrihatnolo

Penelitian ilmiah adalah penelitian untuk mengetahui dimana dan bagaimana cara mencari sesuatu untuk ditangkap dari sudut ilmiah, termasuk sangkut paut dan watak ilmiah yang tersembunyi dibalik susunan yang runtut dari pengalaman ilmiah. Pemahaman mengenai keadaan saling berhubungan sistematik hanya dapat diperoleh setelah orang/peneliti melakukan penelitian ilmiah yang mendasar serta pengalaman ilmiah.

Metodologi dapat disebut sebagai siklus empirik untuk mendapatkan pengalaman ilmiah. Siklus ini mencakup lima tahapan, yaitu (1) observasi, (2) induksi, (3) deduksi, (4) kajian (berdasar eksperimen), dan (5) evaluasi. Siklus empirik adalah model yang secara berturut-turut disebutkan dalam tahap-tahap penelitian. Ketika melakukan penelitian ilmiah, peneliti harus memperoleh pengalaman. Hasil tangkapan akan mempunyai makna bila terdapat di dalam suatu kumpulan bahan yang saling berhubungan. Jangkauan tangkapan secara ilmiah menjadi berkali-kali lipat lebih besar apabila didukung serta diperluas oleh pemakaian berbagai alat.

Terdapat paham positivistik ekstrim yang berpandangan bahwa teori-teori behavioristik sebagai suatu penelitian ilmiah (deduktif apriori). Peneliti menetapkan fakta-fakta ketika peneliti menjadikan observasi. Sebaliknya observasi ilmiah senantiasa sudah terjadi dalam suatu konteks yang menuju pada keterarahan penelitian tertentu. Berhubungan dengan lebih berkecenderungan intuitif (Die Einfuhlung) menuju induktif yang a posteriori, berlaku cara observasi. Obesrvasi dalam tahapan ini lebih dari sekedar mengadakan pengamatan yang biasa.

Ilmu empirik memperoleh bahan (yang disaring, diselidiki, dikumpulkan, diawasi, diverifikasi, didaftar, diklasifikasikan,secara ilmiah) dari apa yang disebut “kenyataan empirik”. Observasi ilmiah mengusahakan obyektivitas (intrasubyektivitas). Pernyataan-pernyataan (proposisi-proposisi) disusun, protokol-protokol disimpulkan, dan dibuat pernyataan-pernyataan umumnya (induksi sebagai langkah lanjut sesudah observasi).

Ilmu deduktif, adalah ilmu yang berdasarkan pada penyelesaian masalah yang tidak didasarkan atas pengalaman dan tetapi didasarkan atas deduksi dalam penjabaran penalaran. Siklus empirik didahului kerangka acuan metodik dalam proses penelitian ilmiah dipertegas dengan hubungan timbal balik terdapat aturan-aturan kebijaksanaan terhadap bahan-bahan empirik.

Terdapat dua jenis pendekatan riset, yaitu generalisasi dan prediksi. Generalisasi merupakan upaya abstraksi dan mencari teori. Sementara prediksi merupakan upaya ekploitasi, eksplorasi, dan menguji hipotesis.

Ilmu pengetahuan tunduk pada ototentik terkait kemengapaannya (why) sebelum dijelaskan apa (what) dan bagaimana (how). Bagaimana terkait pendekatan yang digunakan dalam riset ilmiah (riset saintifik). Riset kuantitatif dibangun atas observasi empiris terkait dengan perbedaan factor dengan kesimpulan tentang fakta (inferensi). Disiplin mandiri diakui pada saat perilaku yang langsung dapat diamati sebagai objek penelitian ilmiah. Ciri referensi terletak pada penelitinya bukan pada subjek penelitiannya.

Proses inferensi mencakup aktivitas rasional penelitinya melalui penemuan yang langsung diamati secara tentativ dan disimpulkan. Kejadian yang tidak dapat diamati secara langsung (non observable event) dibuat dugaannya (hipotesisi tentang kejadian internal), dan bersifat ide rasional yang dikonstruksikan (arousial).

Konstruk dibangun atas infernsi observasi kejadian perilaku tertentu yang dapat diamati sebagai dasar untuk meramalkan kejadian perilaku baru. Konstruk berhubungan dengan dua factor, yaitu (1) dijabarkan dari pengamatannya (observasinya), dan (2) dasar untuk meramalkan observasi lain dimasa yang akan datang. Konstruk membantu melihat dan menerjemahkan hubungan sementara (tentative) antara dua faktor.

Pengamatan suatu penelitian pada saat melaksanakan “perlakuan tertentu” akan dilakukan (1) sebelum perlakuan sesuatu; dan (2) setelah perlakuan tertentu. Penggunaan konstruk dimaksudkan untuk (1) menjelaskan hubungan antara dua perangkat observasi dalam proses saintifik dan (2) membedakan proses berfikir saintifik dari proses berfikir lain.

Perihal gerak interaktif antara teori empiris dan abstraksi rasional, dapat ditinjau sebagai berikut. Ilmuwan bergerak dari observasi ke konstruk dan dari konstruk ke observasi untuk memperhalus rumusan konstruk dan memprediksi observasi ke diskripsi terbatas menjadi penjelasan hubungan antar factor dan konstruk. Observasi interaktif sama dengan menjadikan model realistic menjadi model tentative.

--ooOOoo--